Anda percaya atau tidak bahwa di akhir zaman ini jumlah kaum wanita lebih banyak dari kaum pria ,” lalu apa hubungannya dengan Pensiun ,Ya jelas tentu ada Baiknya membaca tulisan ini dengan penuh hikmah .
Kalau saya
bilang bahwa banyak wanita di Indonesia yang tidak atau belum mempersiapkan
masa pensiunnya dengan baik? Buat Anda yang masih mencari informasi mengenai akan saya
jelaskan sedikit saja tentang apa yang dimaksud dengan Masa Pensiun. Masa
Pensiun adalah masa dimana seseorang tidak lagi bekerja. arti kata penghasilan stop namun biaya hidup tetap jalan terus
Di Indonesia, biasanya
sih kalau Anda bekerja, pada masa bekerja untuk pensiun
pada sekitar usia 50-60 tahun. Itulah karenanya, banyak orang yang lalu
mempersiapkan masa pensiunnya dengan cara memiliki sebuah Program Pensiun.
Ada
sejumlah alasan, mengapa wanita perlu lebih banyak memberi perhatian untuk
mempersiapkan masa pensiun. Karena yang sering terjadi, kaum wanita banyak yang
meremehkan soal dana pensiun. Banyak di antara mereka, hanya mengandalkan dana
pensiun dari suaminya.
Umur Wanita Biasanya Lebih Panjang.
Sebuah
survei menunjukkan bahwa umur wanita biasanya lebih panjang daripada pria. Ini
juga akan terjadi pada Anda, para wanita. Semakin lama Anda hidup, semakin
besar jumlah Dana Pensiun yang harus Anda persiapkan untuk bisa membiayai
pensiun Anda. Sayangnya, sering sekali wanita yang harus merelakan uang
pensiunnya menyusut karena dipakai untuk membayar Biaya Kesehatan suami mereka yang
menurut survei memiliki umur yang lebih pendek daripada wanita.
Dalam
sebuah perusahaan, posisi manajemen biasanya memiliki gaji yang lebih tinggi
daripada posisi staf yang ada di bawahnya. Ini wajar terjadi. Sekarang
pertanyaannya, siapa yang lebih banyak menduduki posisi manajemen? Jawabannya:
pria. Posisi direktur, misalnya, sampai saat ini masih lebih banyak didominasi
oleh pria. Begitu juga dengan berbagai posisi lain dalam struktur manajemen
dari sebuah perusahaan. Itu di dunia kerja.
Dalam
dunia bisnis, seorang wanita biasanya biasanya lho, ya lebih takut untuk
mengambil risiko berbisnis, dibanding pria. Otomatis, pria biasanya lebih
memiliki potensi untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar daripada wanita,
karena mereka lebih berani mengambil risiko. Tetapi seorang wanita, biasanya
akan lebih senang kalau berada di dalam sebuah posisi yang secure (baca:
memberikan gaji tetap). Sehingga otomatis, kenaikan gaji mereka betul-betul
didasarkan pada aturan di perusahaan itu. Beda dengan mereka yang berani
menjalankan usaha sendiri, sehingga bisa memiliki kemungkinan untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih besar. Dan hal itu biasanya dimiliki pria, bukan wanita.
Betul,
wanita lebih sering masuk dan berhenti kerja daripada pria. Banyak alasannya.
Salah satunya adalah kalau mereka melahirkan, atau ketika ingin membesarkan
anak mereka dulu selama 2-3 tahun. Otomatis, mereka akan mengambil cuti, dan
tidak bekerja. Sehingga, kesempatan mereka untuk bisa menyalip rekannya yang
lain untuk bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi menjadi tertunda. Posisi
yang tertunda, berarti tertunda juga kesempatan untuk mendapatkan gaji yang
lebih tinggi. Bisa dibayangkan kalau seorang wanita melahirkan anak sampai
empat kali.
Karena
lebih sering berhenti kerja, wanita biasanya jadi lebih sering gonta-ganti
lapangan pekerjaan dibanding pria. Seorang wanita yang berhenti dari
pekerjaannya karena melahirkan, misalnya, biasanya belum tentu mau kembali
bekerja lagi di perusahaan yang sama setelah ia mengasuh anaknya selama dua
tiga tahun. Jangankan wanita yang sudah menikah dan punya anak, sekarang saja
saya mengenal seorang wanita single yang masih berumur 26 tahun, tetapi sudah
pindah pekerjaan sampai 4-5 kali. Bagaimana nanti kalau dia sudah menikah?
Bisa-bisa jumlahnya lebih banyak lagi. pindah kerja daripada mereka yang di
posisi manajemen.
Banyak
perusahaan di Indonesia yang masih memberikan upah yang berbeda bagi pria dan
wanita yang menduduki posisi yang sama. Ini mungkin didasarkan pada
pertimbangan bahwa prialah yang menanggung biaya hidup keluarga, sehingga wajar
saja kalau pria menerima upah yang lebih besar. Tetapi akibatnya, dengan jumlah
upah yang lebih kecil, biasanya akan menyulitkan wanita untuk bisa menabung
dalam jumlah yang lebih besar untuk persiapan pensiunnya.
Selama
ini, apabila seorang suami harus direlokasi (pindah lokasi kerja) ke kota lain,
maka istrinyalah yang sering mengalah, misalnya dengan cara berhenti dari
pekerjaannya. Berbeda dengan apabila si istri yang harus pindah, maka jarang
sekali kita mendengar suaminya mau mengalah dengan mengorbankan pekerjaannya.
Ini wajar terjadi, mengingat si prialah yang biasanya menanggung biaya hidup
keluarga. Namun demikian, hal ini jelas membuat kemungkinan wanita untuk
berhenti kerja, atau ganti pekerjaan baru menjadi lebih besar. Ini berarti,
kesempatan mereka untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar menjadi
tertunda, sehingga kesempatan mereka untuk menabung dengan jumlah yang lebih
besar menjadi berkurang.
Semoga
dari tulisan di atas, dapat disimpulkan bahwa wanita memiliki lebih banyak
‘halangan’ ketika ia masih bekerja. Padahal, umur wanita biasanya lebih panjang
daripada pria sehingga wanita memerlukan lebih banyak uang untuk pensiunnya
kelak. Karena itu, bila Anda seorang wanita, Anda perlu menaruh perhatian yang
jauh lebih besar terhadap persiapan pensiun Anda. dibanding pada pria.
Mudah-mudahan tulisan kali ini bisa cukup memberikan inspirasi Anda para kaum
hawa.
Sumber : Disadur dari
Tabloid NOVA No. 840/XVI
No comments:
Post a Comment