Tuesday 20 December 2011

Penyakit pada anak


KANKER ANAK

WASPADAI kanker pada anak. Penyakit yang suka datang tiba-tiba ini rentan diderita anak yang jarang mengonsumsi sayur, buah, dan tidak rutin berolahraga.
“Kanker adalah penyakit yang tidak diketahui penyebabnya, namun terdapat faktor risiko timbulnya penyakit ini,” ujar Ketua III Pengurus Pusat Yayasan Kanker IndonesiaDr Sumarjati Arjoso SKM.

Diketahui beberapa faktor penyebabnya adalah genetik, lingkungan yang bisa menjadi faktor pencetus seperti penyinaran (radiasi) sewaktu hamil muda, terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan dan suntik hormon.

Selanjutnya, Sumarjati menyebutkan, terdapat tandatanda umum gejala kanker pada anak. Seperti bintik putih pada mata, bola mata tampak lebih besar, mata menonjol, perdarahan pada mata secara spontan, mata mendadak juling. Umumnya, hal-hal tersebut terjadi pada anak-anak di bawah umur 4 tahun.

Selain itu, tanda-tanda lainnya adalah pembengkakan, misalnya pada hati, limpa, leher, buah zakar, kelenjar getah bening, dan tulang. Timbul rasa nyeri pada tulang atau sendi. Juga terdapat tanda-tanda neurologis berupa sakit kepala yang berkepanjangan, disertai mual atau muntah yang menyemprot pada saat bangun tidur, gangguan keseimbangan, penurunan kesadaran, kejang, perubahan perilaku, kelumpuhan anggota gerak dan saraf otak.

“Waspadai juga tanda-tanda seperti wajah pucat, demam yang tidak diketahui sebabnya, perdarahan yang abnormal (lebam atau birubiru di sekitar kulit, mimisan, kencing berdarah), terjadinya penurunan berat badan secara drastis dan anak tidak nafsu makan,” sebutnya.

Sebuah penelitian yang dilakukan Department of Community and Behavioral Health memperlihatkan, anak-anak yang berusia tujuh tahun sangat rentan terhadap bahaya kanker kulit. Karena, kulit anak-anak rentan timbulnya tahi lalat. Apalagi jika sering terkena sinar matahari. Hal tersebut bisa rentan terjadinya kanker.

“Kanker ini adalah penyakit yang sulit diketahui penyebabnya, dan faktor pemicunya adalah sinar ultraviolet,” tuturnya.

Dia menambahkan, sinar ultraviolet yang langsung terkena kulit akan menyebabkan terjadinya kanker kulit. Karena itu, jika ingin berjemur di pantai, maka gunakanlah sunblock, hindari pancaran sinar matahari mulai pukul 08.00-11.00. Karena pada jam-jam tersebut, sinar matahari mengandung kadar ultraviolet yang besar dan bisa menimbulkan kanker kulit.

Penelitian yang diumumkan di Jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, and Prevention menyebutkan bahwa lebih dari 62.000 orang Amerika terserang melanoma (kanker kulit) setiap tahunnya dan lebih dari 8.000 meninggal akibat kanker tersebut.

“Orangtua harus lebih berhati-hati jika ingin mengajak anaknya ke pantai, terlebih jika lokasi tersebut sangat panas,” ujar salah satu anggota peneliti, Lori Crane.

Ditambahkan Crane, banyak orangtua yang beranggapan jika telah memberikan sunblok, maka anak-anak akan aman dari sinar matahari. Padahal sunblok belum sepenuhnya melindungi. Selain itu, Crane mengungkapkan cara efektif untuk menghindari anak-anak dari risiko kanker kulit adalah memperbanyak aktivitas di dalam ruangan mulai pukul 10.00 hingga 14.00 WIB atau jika ingin beraktivitas ke luar rumah, maka anak-anak menggunakan pakaian yang tebal.

Selanjutnya, Sumarjati mengatakan, pada dasarnya pengobatan kanker anak sama dengan pengobatan kanker pada orang dewasa, yaitu kombinasi antara operasi radioterapi dan kemoterapi. Dan khusus untuk leukemia dan limfoma pengobatan utama ialah kemoterapi.

Produk


MIP 



















Monday 19 December 2011

Agen asuransi jiwa sahabat keluarga ?

Beberapa contoh dialog antara seorang agen –asuransi dengan calon nasabahnya dalam beberapa kesempatan 
Agen asuransi : Selamat siang Pak, saya dari Jasa keuangan PT. XYZ ingin meminta waktu bapak untuk memperkenalkan program baru dari perusahaan kami
Nasabah           : Wah saya sudah punya banyak asuransi
Agen asuransi : Program kami berbeda dari yang lain, kami hanya perlu waktu 15 menit untuk menjelaskanya.
 Nasabah           : Rasanya saya tidak perlu lagi, saya sudah punya  polis, semua sudah lengkap.
Agen Asuransi  : Kalau boleh tahu, polis apa saja yang sudah Bapak punya?
Nasabah       : Itu semua istri saya yang mengurus, saya lupa lagi, tapi saya sudah punya asuransi dari asuransi x, asuransi y, asuransi xxl dan satu asuransi lagi, saya lupa namanya. 
(karena mendengar Bapak tersebut sudah tidak mau memperpanjang lagi pembicaraan, maka agen tersebut memberhentikan pembicaraannya dengan penutupan sebagai berikut )
Agen asuransi : baiklah kalau begitu, kapan-kapan saya akan menghubungi bapak lagi, bapak tentu tidak keberatan. Terima kasih Pak, sudah mau menerima telpon saya.
Percakapan tersebut sering sekali kita dengar. Nasabah yang tidak mau lagi mendengar tentang asuransi , atau sudah menutup diri untuk informasi asuransi. 
Ketika terjadi suatu musibah, katakanlah Bapak tersebut terkena musibah yaitu terkena penyakit jantung dan gagal ginjal. Mendengar dari seorang temannya bahwa perusahaan asuransi dapat memberikan uang santunan untuk nasabahnya, maka dia menghubungi agennya, tetapi betapa kecewanya beliau karena, polisnya tidak menggunakan proteksi penyakit kritis.

Agennya berkata bahwa, ketika ditawarkan untuk proteksi penyakit kritis bapak tersebut tidak mau, karena ingin hasil investasinya bagus untuk suatu produk Investasinya saja. 
Ketika terjadi musibah berikutnya yaitu bapak tersebut meninggal dunia, keluarganya menerima sejumlah uang yang cukup besar, dan istrinya berterima kasih karena telah mendapatkan santunan untuk melanjutkan kehidupan keluarganya. 

 
Masalah berikutnya timbul karena sang istri bingung, uang santunan yang diterimanya hanya cukup untuk menghidupi keluarganya selama beberapa tahun.
Mengapa hal ini terjadi ?
  1. Tujuan asuransi yang kurang jelas   
  2. Tidak mengetahui kebutuhan asuransi nasabah dengan tepat atau tidak mengetahui berapa Uang Pertanggungan yang diperlukan.
  3. Kemungkinan produk yang diberikan kurang tepat atau masih kurang benefit
  4. Tidak melakukan evaluasi polis

Membuat perencanaan keuangan adalah aktifitas yang sangat biasa dilakukan sebuah keluarga. Seperti perencanaan belanja bulanan perencanaan dana pendidikan dan pensiun. Secara Umum, tujuan perencanaan keuangan agar sebuah keluarga tidak kesulitan secara finansial dalam memenuhi kebutuhan dan cita-cita keluarga.

Walaupun rencana sudah dibuat dengan sangat matang, tetapi ada kejadian tidak pasti yang dapat menghambat. Kejadian tidak pasti ini biasa disebut resiko. Misalnya, ada keluarga yang harus di rawat di Rumah sakit karena demam berdarah, si pencari nafkah terkena sakit jantung, mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan cacat atau wafat.

Seorang agen asuransi berperan membantu  nasabah mengidentifikasi jenis pelimpahan resiko yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah. Diperlukan komunikasi dua arah yang terbuka dengan nasabah agar dapat mengetahui rencana dari nasabah. Jangan sampai terjadi under insured , misalnya nasabah dengan penghasilan satu tahun seratus juta mempunyai uang pertanggungan seratus lima puluh juta.

Dengan komunikasi maka agen dapat mengidentifikasi kebutuhan dan kemampuan nasabah seperti :

1. Tujuan keluarga berasuransi dan resiko-resiko apa saja yang harus dipindahkan
2. Kebutuhan keluarga, termasuk jumlah uang pertanggungan yang diperlukan
3. Kemampuan keluarga untuk membayar premi dan jangka waktu membayar
4. Profile resiko investasi, terutama bila keluarga memilih produk asuransi plus investasi

POINYA PASTIKAN PERLINDUNGAN BERLAPIS

Salah satu contoh dalam perencanaan dana pensiun : calon nasabah berusia 25 tahun dan merencanakan pensiunnya diusia 55 tahun. Mengharapkan biaya setahun ketika pensiun sebesar 60 juta, diperkirakan akan digunakan selama 25 tahun setelah pensiun. 


Dana yang diperlukan ketika nasabah itu berusia 55 tahun adalah sebesar 10.4 Milyar dan uang pertanggungan sebesar 112 juta. Agen asuransi akan merancang program Asuransi untuk memberikan perlindungan terhadap nilai ekonomi selama masa earning power (masa produktif) sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Sebagai layaknya seorang sahabat, agen asuransi professional dapat membantu keluarga yang menginginkan perencanaan dana pendidikan, dana  pensiun dan perencanaan resiko kesehatan melalui Asuransi, dalam bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Dalam lingkup kecil, agen asuransi adalah sahabat yang bertugas membantu nasabah-nasabahnya dalam kelangsungan, kesuksesan perencanaan keuangan dan memastikan masa depan dalam perencanaan keuangan keluarga.Dalam lingkup yang lebih besar dapat dikatakan bahwa agen asuransi berperan sangat penting dalam kemajuan bangsa Indonesia dalam memajukan pendidikan anak bangsa Indonesia dan menjadikan bangsa Indonesia kaya raya disaat pension

Jadi agen asuransi sangatlah di perlukan dimana keadan kita sedang mengalami resiko di setiap tahap kehidupan yang di lalui. Dan di sarankan agen asuransi tidaklah satu orang dimana jika asuransi yang satu tidak dapat membantu karena sesuatu yang darurat maka masih ada agen asuransi yang satunya yang tentu anda bisa menilai mana agen asuransi yang benar benar membantu

Sunday 18 December 2011

Tips sebelum membeli asuransi

Kebanyakan orang tidak mengerti produk asuransi apa yang dibelinya. Ini adalah kesalahan yang sering saya temui. Jangankan mengerti bahwa pertanggungannya kurang, asuransi apa yang dibeli saja dia tidak paham

Bahkan ada  yang memiliki lebih dari 5 polis asuransi. Polis yang banyak ternyata tak menjamin hidup seseorang terproteksi dengan baik. ”Banyak yang hanya membayar premi, menyimpan polis, lalu ketika mengajukan klaim,  asuransi yang dibelinya ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan,” 

Selain tidak paham produk apa yang dibeli, kesalahan paling umum yang dilakukan nasabah adalah membeli asuransi dengan uang pertanggungan di bawah yang diperlukan. 

Kebanyakan orang cukup puas membeli asuransi dengan uang pertanggungan sebesar Rp 50 juta, Rp 100 juta, atau Rp 250 juta. Jangan keburu senang kalau sudah memiliki asuransi. Bayangkan jika pencari nafkah meninggal dan keluarga hanya mendapatkan uang pertanggungan sebesar Rp 250 juta, padahal pengeluaran per bulan sebesar Rp 10 juta. Uang itu hanya cukup untuk bertahan hidup selama dua tahun. Setelah itu bagaimana?

Berdasarkan survei, nilai pertanggungan asuransi jiwa di Indonesia hanya sekitar Rp 78 juta per polis per tahun. Padahal, kebutuhannya mencapai 10 kali lipatnya. Selisih uang pertanggungan dengan kebutuhan yang ada di Indonesia cukup besar. 

Tidak jarang  agen asuransinya yang merupakan teman, kakak, adik, atau keluarga dekat lainnya. Padahal, asuransi yang kita beli belum tentu cocok dengan tujuan keuangan kita. Misalnya, membeli asuransi yang preminya mahal dengan uang pertanggungan ala kadarnya. Padahal, kebutuhan lain masih banyak yang harus dipenuhi. Jadi, penting sekali untuk menghitung besaran kebutuhan asuransi lalu membeli asuransi yang sesuai. 

Membeli asuransi untuk anak 

Apakah anak Anda sudah dibelikan asuransi? Pertanyaan seperti ini biasa muncul ketika para orangtua berbicara tentang anak-anak mereka. Membeli asuransi dengan anak sebagai tertanggung merupakan hal yang tidak bijaksana.

Wah, apa lagi ini ? Tujuan membeli asuransi adalah untuk melindungi penghasilan sehingga jika kepala keluarga meninggal dan tidak dapat memberikan penghasilan lagi, keluarga yang ditinggalkan tetap terjamin. Maka, yang harus memiliki asuransi adalah orangtua agar jika terjadi risiko pada orangtua, kehidupan anak-anak terjamin. 

Orangtualah yang memiliki nilai ekonomis, bukan anak. Jika kehilangan anak, keluarga tidak kehilangan secara finansial, melainkan secara emosional.

Kesimpulan dari ilustrasi itu, 

orangtua yang membeli asuransi haruslah langsung menunjuk seorang wali. Tunjuklah wali yang dapat mengurus anak Anda jika Anda atau pasangan meninggal dunia. ”Menunjuk wali yang benar-benar jujur dan bertanggung jawab adalah hal penting

Asuransi untuk ibu rumah tangga 

Sebagian berpendapat, orang yang tidak bekerja, termasuk ibu rumah tangga, tidak perlu membeli asuransi. Seorang ibu rumah tangga memang tidak menghasilkan pendapatan bagi keluarganya. Namun, perlu diingat bahwa ibu rumah tangga berpotensi mengurangi pengeluaran keluarga.

Seorang ibu rumah tangga dapat berperan sebagai sopir pengantar anak ke sekolah, menjadi guru privat, guru berenang, juru masak, pengasuh anak, perawat, tukang kebun, pembersih rumah dan lainnya. Bayangkan jika si ibu tidak ada. 

Berapa besar pengeluaran yang harus ditanggung jika harus membayar sopir, guru privat, pengasuh anak, tukang kebun, atau pembersih rumah? Biaya inilah yang harus diperhitungkan ketika membeli asuransi jiwa untuk si ibu.

Bujangan beli asuransi
Asuransi jiwa terkait erat dengan upaya memproteksi penghasilan. Seorang bujangan yang tidak membiayai orangtua, saudara, atau keponakannya, alias tidak memiliki tanggungan secara ekonomi, tidaklah perlu membeli asuransi jiwa. Apalagi jika sudah memiliki investasi. Jika si bujang meninggal, tidak ada orang yang telantar karena tidak disokong secara finansial lagi olehnya. Ketika dia meninggal pun, biaya yang diperlukan hanyalah biaya pemakaman dan uang untuk membayar utang.

Namun,jangan salah walupun  bujangan seperti ini juga  memerlukan perlindungan asuransi cacat atau penyakit kritis. Jika suatu kali dia menderita sakit kritis atau cacat permanen sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya, UP  dari asuransi dapat menjadi biaya hidup.atau untuk modal usaha
.
Tidak memberi tahu keluarga 

Pada beberapa kebudayaan, berbicara soal kematian adalah hal yang tabu, sementara asuransi terkait dengan kematian. Beberapa orang memilih menyembunyikan polis asuransinya dan tidak memberi tahu keluarga jika dia memiliki polis asuransi. Hanya saja, jika itu dilakukan, ketika risiko meninggal terjadi dan kebetulan agen tak lagi berhubungan dengan nasabahnya atau sudah pindah ke bisnis lain, tetap saja keluarga si pemilik polis tidak menerima manfaat asuransi.

Polis tetap teronggok di tempat tersembuyi. Tidak dicairkan. Di beberapa perusahaan asuransi, batas akhir klaim asuransi jiwa adalah setahun setelah tertanggung meninggal.  pengajuan klaim meninggal selambatnya 60 hari setelah terjadinya risiko. Bila klaim diajukan lebih dari itu, harus ada alasan kuat dari termaslahat (penerima manfaat) mengapa baru diajukan. Bagian klaim akan menganalisis apakah klaim yang terlambat itu dapat disetujui atau tidak

Jangan taruh polis di ”safety box”

Kesalahan lain yang mungkin dibuat adalah menyimpan polis asuransi di safety box di bank. Jika pemegang polis meninggal, akan sulit membuka safety box tersebut. Letakkanlah polis asuransi di tempat yang mudah ditemukan, misalnya dalam satu map. Jika terjadi kebakaran atau bencana alam, map tersebut dapat langsung diselamatkan. Hindarilah membuat kesalahan-kesalahan seperti ini karena manfaat yang seharusnya diterima akan berkurang.
Bapak/ ibu yang terhormat setelah menganalisa hal di atas barulah saya akan menerangkan bagaimana seharusnya  membeli asuransi yang lebih utama ( Pyramid sisitem / Basic need )

jika anda sudah memiliki lebih dari satu polis asuransi, baik itu asuransi jiwa, kesehatan, sakit kritis, kecelakaan, pensiun dll. Tapi apakah manfaat yang didapat sudah maksimal?, terutama untuk proteksi jiwa? lalu bagaimana cara mengetahuinya.?

Contoh :

Suami            : Bekerja

istri      : Ibu rumah tangga (100% bergantung hidup pada suami
anak   : 3 orang, paling besar kelas 3 SMP
Pengeluaran wajib untuk biaya hidup rumah tangga : Contoh  5 juta / bulan untuk :

(makanan,pakaian,sekolah,bayar kontrakan, kpr, credit card, cicilan motor, kredit alat rumah tangga, bayar listrik,air, telpon, bensin,arisan,liburan keluarga,tunjangan utk orang tua anda dll )

PERTANYAAN :
Berapakah uang pertanggungan ( UP )  yang ideal untuk keluarga tersebut, jika suatu hal yang tidak diinginkan terjadi pada sang suami sebagai sumber pencari nafkah satu-satunya tutup usia ?


( Sebagai single parent, istri harus tetap mendapatkan uang 5 juta/bulan, bukan ? untuk menghidupi ketiga anaknya, tanpa harus bekerja, tanpa harus putus sekolah, tanpa menjual harta / asset tanpa harus menikah lagi)

JAWAB :

Salah satu instrumen investasi yang bisa menghasilkan uang tanpa harus bekerja adalah DEPOSITO. lalu berapakah dana yang harus ditinggalkan sang suami, yang kalau didepositokan nilainya bisa menghasilkan bunga sebesar 5 juta / bulan..??


RUMUS :
asumsi bunga deposito net: 5% pertahun

bunga perbulan: 5% / 12 bulan = 0,004

? (x) 0,004 = 5.000.000
?= 5.000.000 /0,004
?= 1.250.000.000,00   ( satu milyar dua ratus lima puluh juta rupiah )

Artinya, untuk bisa mendapatkan bunga deposito sebesar 5 juta/bulan rutin, sang istri harus memiliki uang 1.250.000.000,00 !!


BAGAIMANA CARANYA AGAR BISA MEMILIKI  DANA  1,25  MILYAR TERSEBUT ?

CARA PERTAMA:

Misalkan income anda adalah 7 juta/ bulan (84 juta/tahun), maka untuk mengumpulkan dana 1,25 milyar, anda harus bekerja selama: 1,25 milyar / 84juta = 15 tahun  (tanpa cuti, tanpa sakit, tanpa belanja)


CARA KEDUA :

Ikut program asuransi jiwa. (Pilihlah perusahaan asuransi jiwa yg terbaik. misalkan usia anda 30 tahun, untuk mendapatkan uang pertanggungan
1,25 milyar, cukup membayar premi antara 1jt -1,5jt/bulan.

Jika polis Anda disetujui, Hanya dalam waktu 2 minggu anda sudah bisa memiliki DANA 1,25 MILYAR  tersebut dalam bentuk  POLIS ASURANSI JIWA

( Silahkan pilih cara mana yang terbaik menurut anda sebelum terlambat )

Alangkah bijaksana jika sang istri tidak hanya mendapatkan penggantian income yang hilang saat suami sudah tiada, melainkan kalau bisa 2 atau 3x lipatnya, karena biaya hidup terus naik seiring naiknya inflasi( harga 2 barang nanti )


Nah, sudah cukupkah UANG PERTANGGUNGAN  yang ideal untuk anda dan keluarga yang anda sayangi..?

Beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang asuransi jiwa:

Q: Saya sudah hitung uang pertanggungan yang ideal, lalu berapa preminya?
A: Silahkan hubungi saya via SMS/ TLP 0812 18 546 563
 

Q: Klaimnya susah/dipersulit ga? jangan hanya manis-manis diawal.."
A: Selama Anda memenuhi persyaratan klaim yang tertera di Polis (contoh: kwitansi, hasil lab, surat kematian dll) dan semua dokumen tersebut sah/ tidak ada data2 riwayat kesehatan yang direkayasa, maka klaim Anda pasti dibayar.

Q: Saya ada pertanyaan tapi selain yang diatas, (misalnya tentang asuransi pendidikan anak, pensiun,top up,revisi polis  dll) boleh saya hub: viA Tlp / sms :
A: Silahkan, "Free of charge"

"Asuransi dibeli bukan karena mengharapkan orang cepat meninggal,
tetapi karena keluarga yang ditinggalkan harus
tetap hidup layak"