Saturday 3 November 2012

Wealth Management

Istilah wealth management mulai populer beberapa tahun belakangan ini. Jasa wealth management muncul pada awal tahun 2000. Ketika bank asing yang beroperasi di Indonesia menawarkan jasa wealth management, namun sebenarnya wealth management adalah ilmu keuangan yang lebih tua dari management risiko-marak dibahas dan direspon PTPN, bahkan lebih tua umurnya dibandingkan penyakit jantung yang baru muncul di awal tahun 1900-an.

Cikal bakal wealth management dirintis  pada awal berdirinya pusat keuangan internasional seperti Paris, London. Amsterdam  pada abad 17 dan 18. dan bergeser ke Amerika Serikat dengan landmark Wall Street-nya pada abad 19 dan 20, tetapi tempat teraman bagi kaum berduit untuk menyimpan kekayaan tetap di Swiss, UBS menjadi andalan Swiss di dunia perbankan internasional.

Pengertian Wealth Management menurut Wikipedia “Wealth management” is an advanced investment advisory discipline that incorporates financial planning and specialist financial services”

wealth management adalah manajemen keuangan keluarga yang bisa dilakukan setiap orang. Hanya saja mengatur kekayaan sendiri dengan mempertimbangkan semua peluang dan resiko yang mungkin dihadapi, jelas bukan perkara yang mudah.

Apa jenis layanan yang diberikan?

Jasa untuk kalangan ”atas”ini tidak sekedar manawarkan layanan investasi saja,tetapi juga aneka layanan yang memberikan kenyamanan hidup, sehingga seringkali istilah wealth management diplesetkan menjadi palugada (Apa Yang Lu Minta Gue Ada), karena memang layanan yang diberikan mulai dari urusan tradisional sampai sophisticated dari urusan bisnis sampai spiritual, dari keuangan sampai gaya hidup.

Siapa konsumen wealth management ?

Konsentrasi kekayaan di dunia ini mengacu pada Hukum Pareto yang memuat aturan 80:20, berarti 80% kontribusi disumbangkan oleh 20% populasi. Hal ini sering menjadi analogi untuk mendeskripsikan industri wealth management. 20% populasi yang menguasai jagat perekonomian Indonesia mempunyai latar belakang bisnis dan profesi yang beragam.

Sampai tahun 2005, 55.000 nasabah wealth management dengan asset +/- US$ 260 milyar di Singapura, 18.000 diantaranya adalah orang Indonesia, sedangkan di Indonesia nasabah wealth management sebanyak 17.000 orang.
Siapa Penyedia Jasa wealth management?

Jasa wealth management ditawarkan oleh bank umum. Asset management, investment banking, private banking, brokerage, asuransi,  Meskipun yang paling umum adalah dari perbankan. Setiap bank mempunyai nama dan jenis layanan yang berbeda. Misalnya ABN Amro Indonesia memberi nama layanan untuk kaum berduit dengan Van Gogh Prefferd Banking dengan saldo simpanan minimal sebesar RP.500 juta sedangkan Bank Syariah Mandiri member nama BSM Priority dengan saldo simpanan minimal sebesar Rp.250juta.

Secara global, jumlah orang super kaya bertumbuh sebesar 7% per tahun, 6 kali lebih besar dibandingkan pertumbuhan penduduk di dunia. Hal inilah yang menyebabkan kenapa sektor wealth management merupakan sektor yang sangat menarik untuk lebih dikembangkan lagi.

mengenai definisi wealth management. Tetapi, sebagai dasar acuan kita, definisi dasar wealth management yang bisa kita gunakan adalah layanan finansial yang diberikan kepada orang-orang kaya termasuk keluarganya. Yang masuk dalam kategori orang-orang kaya tersebut adalah individu yang mempunyai dana investasi minimum sebesar IDR 1 milyar (USD 100,000).

Wealth management pada dasarnya merupakan jasa pengelolaan keuangan dan kekayaan, tidak terbatas dalam hal melakukan investasi, namun termasuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan keuangan pribadi. Dapat dikatakan bahwa wealth management adalah bertindak sebagai manager keuangan pribadi.


Pada dasarnya wealth management merupakan jasa yang membantu kita mencapai tujuan keuangan, berikut segala hal ikhwal aktivitas keuangan yang terkait dengan itu. 

Dengan melihat kondisi saat ini, tujuan yang ingin dicapai dan profil risiko kita, mereka akan menyusun suatu portfolio investasi, mengelola dana, asuransi, dan lain sebagainya. Walaupun kata akhirnya tergantung dari kita, namun itulah layanan wealth management yang menyeluruh.

Pada dasarnya, aspek perencanaan keuangan adalah akumulasi kekayaan (investasi), proteksi terhadap kekayaan dan distribusi kekayaan (warisan). Jika bank atau lembaga keuangan menawarkan layanan wealth management yang mencakup seluruh aspek tersebut, itu adalah salah ciri layanan wealth management yang diberikan cukup memadai.

Tahukah Anda di Indonesia menurut Morgan Stanley Singapura diperkirakan terdapat 3.328 keluarga yang memiliki aset 5-20 juta dolar AS dan 167 keluarga yang memiliki aset 20-100 juta dolar AS? Hampir 80% keluarga kaya tersebut tinggal di Jakarta sementara 10% berada di Surabaya. Di Bandung sendiri terdapat sekira 167 keluarga dengan aset 5-20 juta dolar AS dan delapan keluarga dengan aset 20-100 juta dolar AS. Mungkin salah satu di antaranya adalah Anda .

Menurut TDM Waringin, menjadi orang kaya tidak ditentukan oleh seberapa besar jumlah penghasilan namun oleh seberapa besar uang yang dapat kita sisihkan untuk ditabung dan disisihkan untuk investasi. Jadi mengapa harus pesimis? Berpikir positif dan bersikap optimis adalah salah satu kunci mengatasi permasalahan kita saat ini. 

Perencanaan yang baik, termasuk dengan cara mengikuti wealth management adalah salah satu cara mengantisipasi masa depan sehingga kehidupan kita di masa datang akan lebih baik. Uang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya tanpa uang akan membuat kita kerepotan dalam menjalani kehidupan ini

Wealth Management Bukan Untuk Orang Kaya Saja

Penerapan wealth management atau pengaturan keuangan keluarga tidak saja untuk orang yang kaya. Justru kalangan menengah yang mempunyai banyak kebutuhan namun kemampuan keuangan terbatas sangat membutuhkan peran wealth management. Demikian disampaikan Direktur Insight Investment Management, Siti Arimbi Pulungan, dalam talkshow wealth management syariah, Rabu (12/10).

”Justru orang yang sangat kaya tak begitu perlu perencanaan. Mereka bisa memenuhi berbagai keperluan dengan uang sendiri.” Wealth management bisa diartikan pengelolaan cash flow keluarga agar ada alokasi untuk investasi dan proteksi dengan asuransi.

Dia menekankan asuransi penting untuk menutup pengeluaran tak terduga dalam jumlah besar seperti biaya rumah sakit. Agar sesuai syariah, kata Arimbi, pengeluaran tidak boleh berlebihan. Salah satunya dengan membatasi penggunaan kartu kredit.

Untuk investasi secara syariah saat ini sudah banyak instrumen seperti bank dan reksadana syariah. Sedangkan, untuk proteksi sudah tersedia layanan asuransi syariah. Yang tak kalah penting adalah menunaikan kewajiban membayar zakat.

”Ini sering dilupakan. Biasanya pengeluaran dulu baru sisanya disisihkan untuk zakat. Ini keliru,” kata Arimbi. Zakat sebagai pembersih harta disisihkan 2,5 persen dari pendapatan kotor yang diterima. Karena itu zakat seharusnya dimasukkan dalam pos pengeluaran keluarga. ”Ada hak orang lain di harta kita.

Untuk kita sendiri mendapat 97,5 persen, Tuhan sangat baik kan memberi rezeki,” tambahnya. Siti mengakui dalam konseling keuangan biasanya orang Indonesia masih tertutup mengenai pendapatan. Lebih jauh dia menyarankan agar sebelum menikah, kedua calon pasangan bersikap terbuka mengenai keuangan masing-masing. Hal ini penting agar tidak terjadi penyesalan bila ternyata kondisi keuangan yang tampak baik-baik saja ternyata menyimpan utang yang sangat besar.

No comments:

Post a Comment